Sebuah jaket
berlumur darah
Kami semua
telah menatapmu
Telah pergi
duka yang agung
Dalam
kepedihan bertahun-tahun.
Sebuah
sungai membatasi kita
Di bawah
terik matahari Jakarta
Antara
kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan
mundurkah kita sekarang
Seraya
mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara
setia kepada tirani
Dan
mengenakan baju kebesaran
sang pelayan?.
Spanduk
kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua
telah menatapmu
Dan di atas
bangunan-bangunan
Menunduk
bendera setengah tiang.
Pesan itu
telah sampai kemana-mana
Melalui
kendaraan yang melintas
Abang-abang
beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan
di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi
jenazah ke pemakaman
Mereka
berkata
Semuanya
berkata
Lanjutkan
Perjuangan.
makasih, thnk u
BalasHapus